Kamera System

Kamera adalah salah satu alat yang kita pergunakan untuk menjalankan hobi kita.Hanya saja banyak diantara kita menilai kamera terlalu berlebih lebihan, maksud saya tidak jarang diantara rekan-rekan penggemar fotografi mengeluarkan komentar seperti ini ” wah untung sekali saya mengambil gambar ini dengan kamera X, kalau tidak dengan kamera X, yang mempunyai pengukuran cahaya dengan sistim Z yang selalu akurat dengan lensa Auto-fokus dll.”Apakah komentar itu selalu berlaku untuk penggemar fotografi yang lainnya, menurut pendapat saya tentu saja tidak. Tidak ada kamera merek tertentu yang bisa menjamin anda untuk mendapat hasil pemotretan yang baik dan bermutu. 

Bahasa kerennya ” The man behind the Camera make the Picture, not the Camera “, kalimat itu bukan datang dari saya tetapi datang dari beberapa fotografer terkenal. 

Beberapa waktu terakhir ini saya menyadari arti dari kalimat itu terutama setelah saya mengenal StereoFotografi. sebenarnya tidak ada alat pengukuran cahaya yang tidak mempunyai kelemahan . Sebagai penggemar fotografi kita harus belajar mengetahui dimana kelemahan alat atau Kamera kita, dan berusaha untuk kemudian mengetahui kapan kita harus menggunakan rana atau pencahayaan seperti yang di tunjukkan oleh “Automatik ” dalam kamera kita kapan kita harus mengkoreksi atau menentukan sendiri Variabel Itu .

Sebenarnya tidak sulit untuk mencek, apakah kamera kita memberikan pengukuran yang baik atau tidak.

Beberapa penggemar fotografi angkatan tahun 1945 tentu mengetahui atau pernah mendengar tentang “Sunny law” pengertian dari argumen ini (kita sebut saja dalam bahasa Indonesia sebagai “Aturan matahari” ) kalu kita memakai Film Asa 100 dan matahari bersinar cerah maka speed yang harus kita pakai adalah 1/100 detik dengan rana 16.(tentunya anda harus menyesuaikan speed seandainya anda memakai rana yang lain).

Biasanya ukuran “Aturan matahari” ini bisa anda dapat lihat pada bungkusan Film kalau anda membeli film Baru, dikotak pembungkus itu juga dituliskan dengan speed dan rana berapa anda harus memotret bila cuaca agak mendung, mendung , atau di dalam ruangan. Seandainya dalam saat anda ingin memotret kemudian kamera anda menunjukkan nilai yang lain dalam cuaca yang baik selain (f16, 1/100 detik dengan Asa 100) anda harus bertanya pada diri anda sendiri hal apa yang sebenarnya telah menyebabkan, kekeliruan dalam pengukuran cahaya pada Kamera anda.

Perlu anda ketahui bahwa kamera hanya dapat mengukur cahaya berdasarkan warna abu- abu , jadi seandainya anda mengukur cahaya pada permukaan atau areal yang sebagian besar berwarna putih maka alat penunjuk cahaya anda akan bereaksi seolah olah terlalu banyak cahaya, atau kalau anda mengukur bagian yang berwarna hitam maka automatis kamera anda akan bereaksi seolah olah anda perlu lebih lama membuka shuter kamera anda.

Disaat seperti itulah anda perlu mengetahui bahwa anda harus mengadakan koreksi pada nilai pencahayaan atau rana pada kamera Anda.

Sekali lagi saya tekankan kamera pada dasarnya adalah kotak berisi Film dengan lensa, pendapat yang lebih dari itu adalah berlebih lebihan.

Mudah mudahan komentar ini bisa menjawab beberapa mail yang menanyakan kepada saya apakah saya dapat menyarankan rekan-rekan tertentu tentang alat atau tertentu yang harus mereka pergunakan, untuk mendapat hasi pemotretan yang baik.

Hanya ada tiga resep agar anda dapat mendapat kan hasil pemotretan yang baik:

  1. Berlatih memotret
  2. lalu berlatih memotret
  3. dan memotret dimana saja dan kapan saja

Leave a Reply