Nikon System

Hampir sebagian besar dari foto yang selama ini saya hasilkan, merupakan hasil dengan nikon system . Kalau anda bertanya mengapa saya memakai system ini tidak system yang lain, alasan saya adalah karena saya terlanjur memilih system ini seperti yang anda ketahui, semangkin lama seseorang menggunakan sebuah system semangkin sulit untuk merubah system yang anda pakai.

Sejalan dengan waktu (hampir kira-kira 20 tahun mengenal hobby fotografi), sekarang saya menggunakan system nikon dengan lensa mulai dari 15mm-500mm, dengan berapa body Analog & Digital (FF / APS)

Secara keseluruhan gambaran system yang saya pergunakan:

Body Analog:

  • nikon F4
  • nikon F3 Pinslide
  • nikon F801
  • nikon FM2n
  • nikon FG20

Body Digital:

  • nikon D50 (APS)
  • nikon D850 (FF)
  • nikon D500 (APS)

Lensa:

  • Zeiss Distagon 15mm/2.8 ZF2
  • nikkor AF 20mm/2.8
  • Samyang TS 24mm f3.5 ED AS
  • Mamiya-Sekor 35mm/3.5 N , Zorkendorf PC
  • nikkor AF 35mm/2.0D
  • Voigländer Ultron 40mm/2.0 SL
  • nikkor 50mm /1.8 AiS
  • Olympus Zuiko Macro Auto 50mm f3.5 dengan olympus OM – Nikon F adapter
  • Olympus Zuiko Macro Auto1:1 85mm f4 dengan olympus OM – Nikon F adapter
  • Olympus Zuiko Macro Auto1:1 135mm f4.5 dengan olympus OM – Tube Leitax Nikon F adapter
  • nikkor AF 85mm/1.8
  • nikkor 85mm/2.0 AiS
  • nikkor AF macro 105mm/2.8
  • nikkor 135mm/2.0 AiS
  • EL APO Nikkor 135mm/5.6
  • nikkor 400mm/3.5 AiS
  • nikkor 500mm/4.0 P
  • nikkor AFD 80-200mm/2.8
  • zoom nikkor 35-105mm/3.5-4.5 AI-S
  • nikkor AFS 17-55mm/2.8 DX

Telekonverter:

  • TC 14B
  • TC 301

Assesorie:

  • Blitz SB 24, SB15, SB700
  • SD 7 Blitz powerpack
  • SU 4 Blitzsensor
  • SK17 TTL blitzkabel
  • Kenko makro tube (modifikasi)
  • PB4 (modifikasi) dengan lensa EL APO Nikkor 135mm/5,6 & PS4
  • Zorkendorf PC adapter dengan lensa Mamiya 35mm/3,5 sebagai PC lensa
  • Berbagai Adapter dan Filter

Bersamaan dengan waktu berjalan, cuma lensa nikkor AFD 80-200mm/2,8 (D850) & nikkor AFS 17-55mm/2.8 (D50/D500) sebagai lensa zoom yang masih saya pakai, selebihnya saya lebih suka untuk memakai lensa fix lens ( terutama 35mm, 85mm & 20mm), kalau saya hanya bisa membawa 1 lensa maka saya memilih untuk keluar dengan lensa 40mm.

Custom PB4 (shorted)

Below PB4 adalah assesori nikon yang saya gunakan untuk pemotretan macro atau pemandangan.
Kelebihan dari below ini dibandingkan dengan below nikon yang lain adalah kemampuan untuk shift serta tilt, sehingga anda dapat mengatur DOF sesuai yang anda inginkan dalam komposisi gambar anda. Ini adalah solusi saya sebelum ada lensa Tilt & Shift dari Nikon.

Below ini di perpendek sampai scala 10 cm dari ukuran asalnya untuk mempermudah handling pemotretan.

lensa ini biasanya saya pakai dengan lensa:

  • Below Tessar 50mm/2,8
  • Enlager Lens EL Nikkor APO 135mm/5,6
  • Olympus Zuiko Auto1:1 80mm/4

Dengan PS4 sebagai Slide Copy

Modifikasi lebih lanjut untuk dipakai dengan digital kamera silahkan dilihat disini

Custom Tripod Mount for Nikon 80-200mm f/2.8 AF-D ED

Lensa Zoom Nikkor ini adalah lensa AFD Zoom Nikon satu satunya yang saya sering gunakan untuk pengambilan gambar dengan kamera Nikon Analog saya, lensa ini mempunyai ring Fokus yang menyatu dengan Ring Zoom, sehingga memudahkan , mengatur posisi fokus secara manual pada kamera anda.

Sayangnya lensa ini tidak mempunyai Tripod mount, untuk pengambilan foto tertentu, sekiranya anda harus menggunakan Tripod, tidak mungkin anda menggunakan mounting yang ada di Body kamera anda untuk menyangga kamera dengan lensa ini di Tripod.

Untuk itu saya menggunakan Adapter untuk Tripod mount dari Firma Burzynski, dengan custom adapter ini anda dapat menggunakan kamera ini dengan format Vertikal dan horisontal pada Tripod Tanpa kesulitan, Lens Hood juga dapat anda gunakan seperti biasa, Fungsi kamera juga tidak terganggu untuk manual Focus tanpa tripod.

Juga anda dapat menggunakan Case Original Nikon untuk menyimpan lensa ini !

Mounting Part juga sudah menggunakan standart quick release dari Arca Swiss.

Nikon FG20

Akhir Tahun 2018 saya menerima pemberian Nikon body FG20 dan lensa Zoom- 35-105mm Nikkor /3,5-4.5 dari mertua saya.
alasan dia adalah karena dia sudah tidak lagi menggunakan kamera analog ini.

Sekilas saya melihat langsung & tertarik sekali dengan prinsip dasar yang dibuat untuk kamera ini, sangat sederhana, dalam fungsi dan penggunaan, terlebih lebih setelah lensa saya ganti dengan lensa Tokina 20-35mm dengan rana 2,8 , Tiba tiba finder nya menjadi terang sekali lebih nyaman dipakai dibandingkan dengan finder finder yang anda bisa temukan di kamera digital jaman kini.

Lensa Zoom- 35-105mm Nikkor /3,5-4.5 , juga saya pasangkan ke nikon F4 E saya, dengan body F4 , anda dapat memakai Spot dan matrix mettering dengan lensa ini!

Dengan lensa Voigländer Ultron 40mm/2.0 , kamera ini menjadi sangat kompak,

Revue Auto-Reflex (Half Frame)

Kamera ini sebenarnya diproduksi oleh konica, Revue Auto-Reflex adalah kamera Konica untuk pasaran Eropa(jerman). karena itu semua Informasi atau tulisan di body kamera ini adalah dalam bahasa Jerman.

Salah satu kelebihan dari kamera ini dibandingkan dengan kamera lainya adalah bahwa dengan kamera ini anda dapat membuat foto dari film KB(135). dengan format 24mm X 36mm atau 12mm X 18 mm (lebih dikenal dengan sebutan Halfframe).

Selain membuat kamera dengan keistimewaan diatas Konica juga mengeluarkan adapter bajonet untuk lensa Nikon, Pentax dan Minolta sehingga kamera ini dapat berfungsi dengan lensa-lensa Nikon, Pentax dan Minolta. Kamera ini menarik untuk saya karena denga kamera ini saya dapat membuat copy dari slide dengan format 36mm X 24mm dari hasil pemotretan dengan kamera biasa untuk dicopy sebagai dua foto dalam format 24mm X 36 mm . Hal lain yang menarik adalah bahwa hampir semus lensa -saya yang saya sebut diatas kecuali lensa Nikkor 85mm:1,8 Af dapat saya pakai dalam manual modus dengan kamera ini dengan Bayonet adapter.

Data-data dari kamera Konika Auto-Reflex:

  • Film format : 24 X 36mm & 24 X18 mm
  • lensa : Nikon dengan adapter untuk lensa yang saya sebut diatas kecuali Nikkor 85mm:1,8 Af .
  • Bayonet : Konica AR
  • Kecepatan rana : B,1s – 1/1000 sec , Vertikalshutter(sesuatu yang baru untuk tahun 1965)
  • Blitzsyncron : 1/125 sec , X dan M kontakt
  • Lightmeter: Centerweightmeter
  • Program : Rana automatik (Aperatur Automatik,sesuatu yang baru untuk tahun 1965), manual
  • Lensa Standart : Hexanon 52mm/1,8 manual
  • Dalam modus manual kamera berfungsi tanpa batterie.
  • Diproduksi sekitar Tahun 1965.

Exa

Seperti pada umumnya mereka yang mempunyai hobi fotografi, pertama hanya fotografi sebagai bagian utama dari hobi ini, setelah lama menjalankan hobi ini keinginan untuk mengkoleksi beberapa kamera, lensa, atau aksesori tertentu mulai timbul.

Exa menjadi pilihan saya karena jenis kamera ini tergolong, rendah harganya dan merupakan kamera, yang banyak ditemui hampir di setiap pasar loak yang ada di jerman(tempat tinggal saya sekarang). 

Bentuk serta kostruksi kamera ini, sangat sederhana. dan alasan lain yang lebih menarik adalah reperasi manual untuk kamera ini mudah di dapat di jerman. Tentunya sebagai kolektor anda selalau dihadapkan pada masalah bahwa anda harus selalu siap untuk mereparasi sendiri kamera anda karena biasanya restaurasi untuk sebuah kamera sangat penting. Sebagai kolektor sebuah kamera anda tentu ingin koleksi kamera anda dalam keadaan yang baik. Tentunya anda bisa saja membeli kamera yang anda inginkan pada toko foto tertentu yang telah merestaurasi kamera tersebut (tentunya dengan harga yang tidak murah) atau anda mencoba seperti saya, membeli kamera tersebut dalam kondisi yang tidak selalu optimal dan meluangkan waktu untuk merestorasi kamera tersebut.

Koleksi saya mulai dengan mendapatkan EXA seri o, dibuat kurang lebih sekitar tahung 1950, dari exa seri ini terdapat beberapa ragam variasi model, model yang saya dapatkan termasuk salah satu model yang jarang atau sedikit sekali di produksi di Jerman Timur waktu itu. Yaitu : Exa Rheinmetal. 

kamera ini mempunyai data tehnik sebagai berikut:

  • film: 24X35mm
  • jenis:SRT
  • Speed: 1/25sec,1/50sec,1/100sec,1/200sec
  • Blitzkontakt untuk X atau M sysncronkabel
  • Berfungsi manuel tanpa Battery
  • mempunyai finder yang dapat anda tukar
  • juga mempunyai focus screen yang dapat anda tukar

Selain itu saya juga memiliki versi terakhir dari kamera ini. Lensa yang saya miliki adalah normal lens 50mm/2,8 dari Tessar. selain itu juga Macro below serta macro lens 50mm/2,8 below untuk below. Dengan lensa ini anda dapat memfokus sampai infinity dengan below . Karena lensa below ini dibuat untuk dipakai bersama-sama below maka lensa ini tidak memiliki focus ring yang biasanya terdapat pada lensa normal.

Tentang hasil serta warna gambar yang di hasilkan dengan kamera ini saya pribadi benar-benar terkejut saat saya mendapatkan kembali slide yang saya hasilkan dari kamera dengan lensa tessar ini, foto ini saya buat dengan lensa tessar 50mm/2,8 dengan kamera Nikon F4, tentunya dengan Adapter.

di artikel ini anda dapat memdapat informasi lebih lanjut bagaimana saya memodifikasei lensa tersebut agar dapat dipakai dengan nikon Digital kamera (d50/d850)

Kamera System

Kamera adalah salah satu alat yang kita pergunakan untuk menjalankan hobi kita.Hanya saja banyak diantara kita menilai kamera terlalu berlebih lebihan, maksud saya tidak jarang diantara rekan-rekan penggemar fotografi mengeluarkan komentar seperti ini ” wah untung sekali saya mengambil gambar ini dengan kamera X, kalau tidak dengan kamera X, yang mempunyai pengukuran cahaya dengan sistim Z yang selalu akurat dengan lensa Auto-fokus dll.”Apakah komentar itu selalu berlaku untuk penggemar fotografi yang lainnya, menurut pendapat saya tentu saja tidak. Tidak ada kamera merek tertentu yang bisa menjamin anda untuk mendapat hasil pemotretan yang baik dan bermutu. 

Bahasa kerennya ” The man behind the Camera make the Picture, not the Camera “, kalimat itu bukan datang dari saya tetapi datang dari beberapa fotografer terkenal. 

Beberapa waktu terakhir ini saya menyadari arti dari kalimat itu terutama setelah saya mengenal StereoFotografi. sebenarnya tidak ada alat pengukuran cahaya yang tidak mempunyai kelemahan . Sebagai penggemar fotografi kita harus belajar mengetahui dimana kelemahan alat atau Kamera kita, dan berusaha untuk kemudian mengetahui kapan kita harus menggunakan rana atau pencahayaan seperti yang di tunjukkan oleh “Automatik ” dalam kamera kita kapan kita harus mengkoreksi atau menentukan sendiri Variabel Itu .

Sebenarnya tidak sulit untuk mencek, apakah kamera kita memberikan pengukuran yang baik atau tidak.

Beberapa penggemar fotografi angkatan tahun 1945 tentu mengetahui atau pernah mendengar tentang “Sunny law” pengertian dari argumen ini (kita sebut saja dalam bahasa Indonesia sebagai “Aturan matahari” ) kalu kita memakai Film Asa 100 dan matahari bersinar cerah maka speed yang harus kita pakai adalah 1/100 detik dengan rana 16.(tentunya anda harus menyesuaikan speed seandainya anda memakai rana yang lain).

Biasanya ukuran “Aturan matahari” ini bisa anda dapat lihat pada bungkusan Film kalau anda membeli film Baru, dikotak pembungkus itu juga dituliskan dengan speed dan rana berapa anda harus memotret bila cuaca agak mendung, mendung , atau di dalam ruangan. Seandainya dalam saat anda ingin memotret kemudian kamera anda menunjukkan nilai yang lain dalam cuaca yang baik selain (f16, 1/100 detik dengan Asa 100) anda harus bertanya pada diri anda sendiri hal apa yang sebenarnya telah menyebabkan, kekeliruan dalam pengukuran cahaya pada Kamera anda.

Perlu anda ketahui bahwa kamera hanya dapat mengukur cahaya berdasarkan warna abu- abu , jadi seandainya anda mengukur cahaya pada permukaan atau areal yang sebagian besar berwarna putih maka alat penunjuk cahaya anda akan bereaksi seolah olah terlalu banyak cahaya, atau kalau anda mengukur bagian yang berwarna hitam maka automatis kamera anda akan bereaksi seolah olah anda perlu lebih lama membuka shuter kamera anda.

Disaat seperti itulah anda perlu mengetahui bahwa anda harus mengadakan koreksi pada nilai pencahayaan atau rana pada kamera Anda.

Sekali lagi saya tekankan kamera pada dasarnya adalah kotak berisi Film dengan lensa, pendapat yang lebih dari itu adalah berlebih lebihan.

Mudah mudahan komentar ini bisa menjawab beberapa mail yang menanyakan kepada saya apakah saya dapat menyarankan rekan-rekan tertentu tentang alat atau tertentu yang harus mereka pergunakan, untuk mendapat hasi pemotretan yang baik.

Hanya ada tiga resep agar anda dapat mendapat kan hasil pemotretan yang baik:

  1. Berlatih memotret
  2. lalu berlatih memotret
  3. dan memotret dimana saja dan kapan saja

Adapter

Problem:

Anda ingin menggunakan lensa dari system tertentu dengan system lainnya contohnya lensa Leica, Olympus atau Contax ke Body Kamera Nikon

Jawaban:

Beberapa Firma memproduksi Adapter untuk mengadaptasikan lensa dari bayonet tertentu ke Body Kamera.

Faktor yang anda harus perhatikan sebelum melakukan adaptasi Lensa ke Body tertentu:

  • Flage Focus distance:
    Untuk dapat melakukan focusing untuk infinity, Flage Focus dari lensa system anda harus lebih panjang dari Flange Focal Distance kamera anda.
    Untuk pemahaman lebih lanjut anda dapat melihat dari sini .
    Jika Flage Focus lensa yang akan anda pakai itu terlalu pendek itu berarti bahwa anda hanya dapat menggunakan lensa tersebut dengan adapter untuk pemotretan macro, yang tidak membutuhkan focus di infinity.
  • Besar lingkaran gambar dari Lensa yang akan diadaptasi: Faktor besaran lingkaran gambar lensa anda sangat diperlukan jika anda ingin mengadaptasikan lensa anda untuk tujuan Shift atau Tilt, seperti banyak dilakukan pada kamera Studio jaman Analog dulu. Ini berarti anda membutuhkan lensa dengan Ukuran lingkaran gambar yang lebih besar dari Format yang anda Gunakan, contohnya kalau anda memotret dengan Format 135mm anda membutuhkan paling sedikit lensa dari Medium Format 645 / 66 untuk bisa mencakup lingkaran gambar yang lebih besar.

Referensi menarik tentang Flage Focus distance , bisa anda baca di links yang saya ungkapkan di atas.

Beberapa Variasi jenis Adapter Lensa ke body camera dibawah ini:

Zörkendorf Shift Adapter:

lensa: mamiya 645

Body: Nikon F bayonet

Fungsi: sebagai shift lens untuk nikon Body saya, shift faktor +/- 20mm, biasanya lensa shift cuma bisa sampai maksimum 12/15mm tergantung dari spesifikasi Produsen kamera tersebut

Zörkendorf Multifocus Adapter:

lensa: mamiya 645

Body: Nikon F bayonet

Fungsi:

sebagai Tilt adapter untuk lensa M39 ke Body mamiya 645, dapat di gabungkan dengan Zörkendorf Shift Adapter.

Zörkendorf Mini – Macro Adapter:(c) Andie Tanadi
lensa: M39
Body: Nikon F bayonet / T2
Fungsi: Macro tube untuk lensa M39 atau M42

Nikon F -Konica Adapter
lensa: Nikon F
Body: Konica bayonet
Fungsi: Adapter Lensa Nikkor pada Body Konica


Novoflex LEINIK Adapter
lensa: Nikon F
Body: Leica M39
Fungsi: Adapter Lensa Nikkor pada Body Leica M39 /Voigländer Bessa R


Olympus Pen Nikon F Adapter
lensa: Nikon F
Body: Olympus Pen F/FT
Fungsi: Adapter Lensa Nikkor pada Body
Olympus Pen F/FT


Novoflex Exa Leica M39 Adapter
lensa: Exakta
Body: Leica M39
Fungsi: Adapter Lensa Exakta pada Body M39 /Voigländer Bessa R


Novoflex NIKLEI-K Adapter
lensa: M39
Body: Nikon F
Fungsi: Adapter Lensa M39 / Enlager Lensa pada body Nikon


M42-Nikon F Adapter
lensa: M42
Body: Nikon F
Fungsi: Adapter Lensa M42 pada body Nikon


Zuiko OM -Nikon F Adapter
lensa: Olympus Zuiko OM
Body: Nikon F
Fungsi: Adapter Lensa Olympus Zuiko OM pada body Nikon. biasanya dipakai untuk memasang Lensa Olympus Zuiko OM ke body Nikon. (Adapter ini tidak dapai dipakai untuk focus sampai infinity). Untuk saya sendiri tidak diperlukan, karena adaptasi ini saya gunakan untuk mengadaptasi Macro Below Lens dari Olympus yang sangat terkenal sangat baik untuk pemotretan Macro pada Body kamera Nikon terutama DSRL dengan Bellow PB4 yang telah saya modifikasi.


Nikon F-C Mount Adapter
lensa: Nikon F
Body: C-Mount Kamera Film super8
Fungsi: Adapter Lensa Nikon pada body
Kamera Film super8 (atau bisa juga Raspberry pi camera yang Terbaru)


Kenko Fisheye Adapter
lensa: Fisheye untuk semua lensa dengan VII thread
Body: Untuk semua Lensa dengan Filter 49 mm
Fungsi: Mengubah Sudut lensa menjadi 360° Fisheye,
Ada dapat menggunakannya dari lensa 30mm-200mm

Rangfinder

Kamera Rangfinder atau sucherkamera adalah kamera yang agak berbeda dengan SRT kamera. Perbedaan yang utama adalah bahwa kamera dengan sebutan rangfinder mempunyai 2 optik system yang terpisah untuk pengaturan fokus dan Pengambilan gambar, dengan kata lain Optik system untuk mengatur fokus atau jarak ke motif terpisah dengan Optik system dimana Foto diambil, pengaturan Fokus biasanya dilakukan dengan system perbedaan paralax.

Keuntungan kamera dengan system ini adalah , biasanya Body kamera lebih kompak dibandingkan dengan kamera SRT, karena kamera ini tidak mempunyai reflex mirrow. Hampir semua Pocket kamera adalah Rangfinder kamera.

Salah satu perbedaan yang menyolok dibandingkan dengan SRT, adalah dengan kamera jenis ini anda tidak akan mengalami saat gelap seperti pada Kamera SRT, yang saya maksud dengan “saat gelap” pada kamera SRT adalah moment dimana reflex mirrow bergerak ke atas untuk melewatkan sinar dari lensa ke permukaan film.

Kelebihan kamera ini dibandingkan dengan SRT:
Anda dapat terus mengikuti momentum Pemotretan karena finder system terpisah dengan film optik system
Kamera ini lebih kompak dibandingkan dengan SRT.

Kelemahan dari kamera ini dibandingkan dengan SRT:
Tidak begitu cocok untuk memotret macro, karena perbedaan paralax Finder Optik dengan film optik.
Keterbatasan penggunaan lensa , karena biasanya sudut pengambilan foto pada Rangfinder kamera hanya terbatas dengan Marker dengan sudut tertentu saja yang terdapat pada Finder kamera.

Taxona
Film format : 24 X 24mm
Finder : 37mm, 35mm
lensa : Fixlens 37,5mm/3,5 ,35mm/3,5
Kecepatan rana : B,1s – 1/100 sec 
Blitzsyncron : pada semua Speed 1s – 1/100 sec

Olympus XA 4
Film format : 24 X 36mm
Finder : 28mm
lensa : Fixlens 28mm/ f2,8
Kecepatan rana : B,1s – 1/500 sec 
Blitzsyncron : pada semua Speed 1s – 1/60 sec
Lightmeter: Centerweightmeter

Rollei LED
Film format : 24 X 36mm
Finder : 40mm
lensa : Fixlens 40mm/ f3,5
Kecepatan rana : B,1/30s – 1/500 sec 
Blitzsyncron : pada semua Speed 1/30s – 1/500 sec
Lightmeter: Centerweightmeter(LED)

Rollei 35
Film format : 24 X 36mm
Finder : 40mm
lensa : Fixlens 40mm/ f3,5
Kecepatan rana : B,1s – 1/500 sec 
Blitzsyncron : pada semua Speed 1s – 1/500 sec
Lightmeter: Centerweightmeter(LED)

Robot Star 50
Film format : 24 X 24mm
Finder : 40mm, 75 mm
lensa : 40mm/ f1,9
Kecepatan rana : B,4s – 1/500 sec
Blitzsyncron : pada semua Speed 1s – 1/500 sec
Keistimewaan : film transport automatik untuk 50 Frame
Jumlah gambar untuk film 136(55 Frame)

Olympus SP
Film format : 24 X 36mm
Finder : 42mm/ f1,7
lensa : Fixlens 42mm
Kecepatan rana : B,1s – 1/500 sec 
Blitzsyncron : pada semua Speed 1s – 1/500 sec
Lightmeter: Spotmeter ,Centerweightmeter

Canon P
Film format : 24 X 36mm
Finder : 35mm, 50mm , FineFokus 
lensa : dari 12mm -135 mm
Bayonet : Leica screw 39mm
Kecepatan rana : X,B,T,1s – 1/1000 sec 
Blitzsyncron : 1/50 sec

Bessa R
Film format : 24 X 36mm
Finder : 35mm, 50mm , 75mm, 90mm 
lensa : dari 12mm -135 mm
Bayonet : Leica screw 39mm
Kecepatan rana : B,1s – 1/2000 sec 
Blitzsyncron : 1/125 sec
Lightmeter: Centerweightmeter