Pada dasarnya panorama kamera terbagi dalam 3 jenis:
kamera Kamera konvensional dimana Format lensa yang dipakai lebih besar dari pada besar film format . Contohnya: Fuji 6X17 , Linhof Teknorama , VPan, atau kamera yang terbaru dari Hasselblad VPan dengan format film 24X68 mm
Kamera dengan lensa yang berputar pada sumbu tertentu . contohnya : Horizon 202, Noblex atau Widelux.
Terakhir adalah Slitze Kamera dimana dengan kombinasi perputaran film dan celah cahaya pada proses pemotretan terbentuk panorama foto.Contohnya Roundshot, atau AlfaRotor -kamera
Kamera yang akan saya bahas di sini adalah beberapa kamera yang saya pernah miliki dan juga pergunakan untuk memotret ,tentunya pendapat tentang kelemahan serta kelebihan panorama kamera tersebut merupakan pendapat saya pribadi yang kadang kala mungkin tidak sama dengan rekan penggemar fotografi yang lain.
FT 2
Kelebihan :
Film format : 24 X 120 mm
Jenis kamera : panorama dengan sumbu berputar
lensa 50mm
Sudut pemotretan: 130 derajat
Kecepatan rana : 1/100, 1/200, 1/400 sec
Diagfragmm : 5.0
Film format yang lebih panjang dari pada kamera yang lainnya.
Kamera ini dibuat sangat sederhana sehingga mudah di perbaiki sendiri Kamera ini tidak memerlukan batteri alias “kamera manual”
Kekurangan :
Film yang dipergunakan film 135 biasa tetapi harus di gulung khusus dalam roll yang tersedia pada kamera, tanpa roll ini kamera ini tidak dapat dipakai untuk memotret.
Pembatasan pada kecepatan pencahayaan kadang kala sangat mengganggu dalam pangambilan gambar, pada umumnya saya memakai film asa 100-200 Karena format film yang tidak lazim.
Film yang di hasilkan hanya dapat di cetak sendiri atau di labor foto tertentu saja.
Kamera ini meskipun lebih murah dari kamera yang lainnya ,tetapi sangat jarang di temui di pasaran karena sudah tidak di produksi lagi.
Dapat menggunakan Flash, Flashsyncron sampai 1s – 1/500 s
Menggunakan film biasa
Tidak membutuhkan Battery
Kekurangan :
Harga yang mahal . (pesanan Khusus yang dibuat spesial hanya di produksi 10 Kamera, kamera saya adalah kamera ke 8 yang dibuat.)
Waterpas yang relatif kecil sehingga sangat sulit untuk mengatur horison kamera.
Noblex 135s
Film format : 24 X 66 mm
Jenis kamera : panorama dengan sumbu berputar
lensa 29 mm
Sudut pemotretan: 136 derajat
Kecepatan rana : 1/30,1/60,1/125, 1/250, 1/500 sec Diagfragmm : 4,5-16
Kelebihan :
Satu-satunya kamera yang mempunyai kecepatan rana 1/500 sec sehingga dapat dipakai untuk memotret benda atau moment yang cepat bergerak.
Mempunyai kemampuan multi exposing ,sehingga anda dapat mencahayai negatif yang sama berkali-kali.Kemampuan ini sangat berguna bila anda perlu memotret dengan pencahayaan yang lebih lama dari 1/30sec
Sangat mudah untuk memasukkan film Lensa Tessar dari kamera ini sangat tajam sekali ,sehingga anda dapat memakai diagfragma 4,5 tanpa khawatir akan kwalitas gambar anda.
Kemampuan pada model S dan U untuk menkoreksi perspektif. sejauh 4mm Sangat mudah untuk dipakai
Kekurangan :
Harga yang mahal .
Membutuhkan batteri sebagai sumber tenaga.
Waterpas yang relatif kecil sehingga sangat sulit untuk mengatur horison kamera.
Tombol pengaturan rana yang sangat kecil sehingga ,kadang kala menyakitkan pemakai, tidak bisa terhitung berapa kali saya harus memutuskan kuku jari tangan saya dalam menggunakan kamera ini.
Seperti pada umumnya mereka yang mempunyai hobi fotografi, pertama hanya fotografi sebagai bagian utama dari hobi ini, setelah lama menjalankan hobi ini keinginan untuk mengkoleksi beberapa kamera, lensa, atau aksesori tertentu mulai timbul.
Exa menjadi pilihan saya karena jenis kamera ini tergolong, rendah harganya dan merupakan kamera, yang banyak ditemui hampir di setiap pasar loak yang ada di jerman(tempat tinggal saya sekarang).
Bentuk serta kostruksi kamera ini, sangat sederhana. dan alasan lain yang lebih menarik adalah reperasi manual untuk kamera ini mudah di dapat di jerman. Tentunya sebagai kolektor anda selalau dihadapkan pada masalah bahwa anda harus selalu siap untuk mereparasi sendiri kamera anda karena biasanya restaurasi untuk sebuah kamera sangat penting. Sebagai kolektor sebuah kamera anda tentu ingin koleksi kamera anda dalam keadaan yang baik. Tentunya anda bisa saja membeli kamera yang anda inginkan pada toko foto tertentu yang telah merestaurasi kamera tersebut (tentunya dengan harga yang tidak murah) atau anda mencoba seperti saya, membeli kamera tersebut dalam kondisi yang tidak selalu optimal dan meluangkan waktu untuk merestorasi kamera tersebut.
Koleksi saya mulai dengan mendapatkan EXA seri o, dibuat kurang lebih sekitar tahung 1950, dari exa seri ini terdapat beberapa ragam variasi model, model yang saya dapatkan termasuk salah satu model yang jarang atau sedikit sekali di produksi di Jerman Timur waktu itu. Yaitu : Exa Rheinmetal.
kamera ini mempunyai data tehnik sebagai berikut:
film: 24X35mm
jenis:SRT
Speed: 1/25sec,1/50sec,1/100sec,1/200sec
Blitzkontakt untuk X atau M sysncronkabel
Berfungsi manuel tanpa Battery
mempunyai finder yang dapat anda tukar
juga mempunyai focus screen yang dapat anda tukar
Selain itu saya juga memiliki versi terakhir dari kamera ini. Lensa yang saya miliki adalah normal lens 50mm/2,8 dari Tessar. selain itu juga Macro below serta macro lens 50mm/2,8 below untuk below. Dengan lensa ini anda dapat memfokus sampai infinity dengan below . Karena lensa below ini dibuat untuk dipakai bersama-sama below maka lensa ini tidak memiliki focus ring yang biasanya terdapat pada lensa normal.
Tentang hasil serta warna gambar yang di hasilkan dengan kamera ini saya pribadi benar-benar terkejut saat saya mendapatkan kembali slide yang saya hasilkan dari kamera dengan lensa tessar ini, foto ini saya buat dengan lensa tessar 50mm/2,8 dengan kamera Nikon F4, tentunya dengan Adapter.
di artikel ini anda dapat memdapat informasi lebih lanjut bagaimana saya memodifikasei lensa tersebut agar dapat dipakai dengan nikon Digital kamera (d50/d850)
Kamera adalah salah satu alat yang kita pergunakan untuk menjalankan hobi kita.Hanya saja banyak diantara kita menilai kamera terlalu berlebih lebihan, maksud saya tidak jarang diantara rekan-rekan penggemar fotografi mengeluarkan komentar seperti ini ” wah untung sekali saya mengambil gambar ini dengan kamera X, kalau tidak dengan kamera X, yang mempunyai pengukuran cahaya dengan sistim Z yang selalu akurat dengan lensa Auto-fokus dll.”Apakah komentar itu selalu berlaku untuk penggemar fotografi yang lainnya, menurut pendapat saya tentu saja tidak. Tidak ada kamera merek tertentu yang bisa menjamin anda untuk mendapat hasil pemotretan yang baik dan bermutu.
Bahasa kerennya ” The man behind the Camera make the Picture, not the Camera “, kalimat itu bukan datang dari saya tetapi datang dari beberapa fotografer terkenal.
Beberapa waktu terakhir ini saya menyadari arti dari kalimat itu terutama setelah saya mengenal StereoFotografi. sebenarnya tidak ada alat pengukuran cahaya yang tidak mempunyai kelemahan . Sebagai penggemar fotografi kita harus belajar mengetahui dimana kelemahan alat atau Kamera kita, dan berusaha untuk kemudian mengetahui kapan kita harus menggunakan rana atau pencahayaan seperti yang di tunjukkan oleh “Automatik ” dalam kamera kita kapan kita harus mengkoreksi atau menentukan sendiri Variabel Itu .
Sebenarnya tidak sulit untuk mencek, apakah kamera kita memberikan pengukuran yang baik atau tidak.
Beberapa penggemar fotografi angkatan tahun 1945 tentu mengetahui atau pernah mendengar tentang “Sunny law” pengertian dari argumen ini (kita sebut saja dalam bahasa Indonesia sebagai “Aturan matahari” ) kalu kita memakai Film Asa 100 dan matahari bersinar cerah maka speed yang harus kita pakai adalah 1/100 detik dengan rana 16.(tentunya anda harus menyesuaikan speed seandainya anda memakai rana yang lain).
Biasanya ukuran “Aturan matahari” ini bisa anda dapat lihat pada bungkusan Film kalau anda membeli film Baru, dikotak pembungkus itu juga dituliskan dengan speed dan rana berapa anda harus memotret bila cuaca agak mendung, mendung , atau di dalam ruangan. Seandainya dalam saat anda ingin memotret kemudian kamera anda menunjukkan nilai yang lain dalam cuaca yang baik selain (f16, 1/100 detik dengan Asa 100) anda harus bertanya pada diri anda sendiri hal apa yang sebenarnya telah menyebabkan, kekeliruan dalam pengukuran cahaya pada Kamera anda.
Perlu anda ketahui bahwa kamera hanya dapat mengukur cahaya berdasarkan warna abu- abu , jadi seandainya anda mengukur cahaya pada permukaan atau areal yang sebagian besar berwarna putih maka alat penunjuk cahaya anda akan bereaksi seolah olah terlalu banyak cahaya, atau kalau anda mengukur bagian yang berwarna hitam maka automatis kamera anda akan bereaksi seolah olah anda perlu lebih lama membuka shuter kamera anda.
Disaat seperti itulah anda perlu mengetahui bahwa anda harus mengadakan koreksi pada nilai pencahayaan atau rana pada kamera Anda.
Sekali lagi saya tekankan kamera pada dasarnya adalah kotak berisi Film dengan lensa, pendapat yang lebih dari itu adalah berlebih lebihan.
Mudah mudahan komentar ini bisa menjawab beberapa mail yang menanyakan kepada saya apakah saya dapat menyarankan rekan-rekan tertentu tentang alat atau tertentu yang harus mereka pergunakan, untuk mendapat hasi pemotretan yang baik.
Hanya ada tiga resep agar anda dapat mendapat kan hasil pemotretan yang baik:
Anda ingin menggunakan lensa dari system tertentu dengan system lainnya contohnya lensa Leica, Olympus atau Contax ke Body Kamera Nikon
Jawaban:
Beberapa Firma memproduksi Adapter untuk mengadaptasikan lensa dari bayonet tertentu ke Body Kamera.
Faktor yang anda harus perhatikan sebelum melakukan adaptasi Lensa ke Body tertentu:
Flage Focus distance: Untuk dapat melakukan focusing untuk infinity, Flage Focus dari lensa system anda harus lebih panjang dari Flange Focal Distance kamera anda. Untuk pemahaman lebih lanjut anda dapat melihat dari sini . Jika Flage Focus lensa yang akan anda pakai itu terlalu pendek itu berarti bahwa anda hanya dapat menggunakan lensa tersebut dengan adapter untuk pemotretan macro, yang tidak membutuhkan focus di infinity.
Besar lingkaran gambar dari Lensa yang akan diadaptasi: Faktor besaran lingkaran gambar lensa anda sangat diperlukan jika anda ingin mengadaptasikan lensa anda untuk tujuan Shift atau Tilt, seperti banyak dilakukan pada kamera Studio jaman Analog dulu. Ini berarti anda membutuhkan lensa dengan Ukuran lingkaran gambar yang lebih besar dari Format yang anda Gunakan, contohnya kalau anda memotret dengan Format 135mm anda membutuhkan paling sedikit lensa dari Medium Format 645 / 66 untuk bisa mencakup lingkaran gambar yang lebih besar.
Referensi menarik tentang Flage Focus distance , bisa anda baca di links yang saya ungkapkan di atas.
Beberapa Variasi jenis Adapter Lensa ke body camera dibawah ini:
Zörkendorf Shift Adapter:
lensa: mamiya 645
Body: Nikon F bayonet
Fungsi: sebagai shift lens untuk nikon Body saya, shift faktor +/- 20mm, biasanya lensa shift cuma bisa sampai maksimum 12/15mm tergantung dari spesifikasi Produsen kamera tersebut
Zörkendorf Multifocus Adapter:
lensa: mamiya 645
Body: Nikon F bayonet
Fungsi:
sebagai Tilt adapter untuk lensa M39 ke Body mamiya 645, dapat di gabungkan dengan Zörkendorf Shift Adapter.
Zörkendorf Mini – Macro Adapter:(c) Andie Tanadi lensa: M39 Body: Nikon F bayonet / T2 Fungsi: Macro tube untuk lensa M39 atau M42
Nikon F -Konica Adapter lensa: Nikon F Body: Konica bayonet Fungsi: Adapter Lensa Nikkor pada Body Konica
Novoflex LEINIK Adapter lensa: Nikon F Body: Leica M39 Fungsi: Adapter Lensa Nikkor pada Body Leica M39 /Voigländer Bessa R
Olympus Pen Nikon F Adapter lensa: Nikon F Body: Olympus Pen F/FT Fungsi: Adapter Lensa Nikkor pada Body Olympus Pen F/FT
Novoflex Exa Leica M39 Adapter lensa: Exakta Body: Leica M39 Fungsi: Adapter Lensa Exakta pada Body M39 /Voigländer Bessa R
Novoflex NIKLEI-K Adapter lensa: M39 Body: Nikon F Fungsi: Adapter Lensa M39 / Enlager Lensa pada body Nikon
M42-Nikon F Adapter lensa: M42 Body: Nikon F Fungsi: Adapter Lensa M42 pada body Nikon
Zuiko OM -Nikon F Adapter lensa: Olympus Zuiko OM Body: Nikon F Fungsi: Adapter Lensa Olympus Zuiko OM pada body Nikon. biasanya dipakai untuk memasang Lensa Olympus Zuiko OM ke body Nikon. (Adapter ini tidak dapai dipakai untuk focus sampai infinity). Untuk saya sendiri tidak diperlukan, karena adaptasi ini saya gunakan untuk mengadaptasi Macro Below Lens dari Olympus yang sangat terkenal sangat baik untuk pemotretan Macro pada Body kamera Nikon terutama DSRL dengan Bellow PB4 yang telah saya modifikasi.
Nikon F-C Mount Adapter lensa: Nikon F Body: C-Mount Kamera Film super8 Fungsi: Adapter Lensa Nikon pada body Kamera Film super8 (atau bisa juga Raspberry pi camera yang Terbaru)
Kenko Fisheye Adapter lensa: Fisheye untuk semua lensa dengan VII thread Body: Untuk semua Lensa dengan Filter 49 mm Fungsi: Mengubah Sudut lensa menjadi 360° Fisheye, Ada dapat menggunakannya dari lensa 30mm-200mm
Kamera Rangfinder atau sucherkamera adalah kamera yang agak berbeda dengan SRT kamera. Perbedaan yang utama adalah bahwa kamera dengan sebutan rangfinder mempunyai 2 optik system yang terpisah untuk pengaturan fokus dan Pengambilan gambar, dengan kata lain Optik system untuk mengatur fokus atau jarak ke motif terpisah dengan Optik system dimana Foto diambil, pengaturan Fokus biasanya dilakukan dengan system perbedaan paralax.
Keuntungan kamera dengan system ini adalah , biasanya Body kamera lebih kompak dibandingkan dengan kamera SRT, karena kamera ini tidak mempunyai reflex mirrow. Hampir semua Pocket kamera adalah Rangfinder kamera.
Salah satu perbedaan yang menyolok dibandingkan dengan SRT, adalah dengan kamera jenis ini anda tidak akan mengalami saat gelap seperti pada Kamera SRT, yang saya maksud dengan “saat gelap” pada kamera SRT adalah moment dimana reflex mirrow bergerak ke atas untuk melewatkan sinar dari lensa ke permukaan film.
Kelebihan kamera ini dibandingkan dengan SRT: Anda dapat terus mengikuti momentum Pemotretan karena finder system terpisah dengan film optik system Kamera ini lebih kompak dibandingkan dengan SRT.
Kelemahan dari kamera ini dibandingkan dengan SRT: Tidak begitu cocok untuk memotret macro, karena perbedaan paralax Finder Optik dengan film optik. Keterbatasan penggunaan lensa , karena biasanya sudut pengambilan foto pada Rangfinder kamera hanya terbatas dengan Marker dengan sudut tertentu saja yang terdapat pada Finder kamera.
Taxona Film format : 24 X 24mm Finder : 37mm, 35mm lensa : Fixlens 37,5mm/3,5 ,35mm/3,5 Kecepatan rana : B,1s – 1/100 sec Blitzsyncron : pada semua Speed 1s – 1/100 sec
Olympus XA 4 Film format : 24 X 36mm Finder : 28mm lensa : Fixlens 28mm/ f2,8 Kecepatan rana : B,1s – 1/500 sec Blitzsyncron : pada semua Speed 1s – 1/60 sec Lightmeter: Centerweightmeter
Rollei LED Film format : 24 X 36mm Finder : 40mm lensa : Fixlens 40mm/ f3,5 Kecepatan rana : B,1/30s – 1/500 sec Blitzsyncron : pada semua Speed 1/30s – 1/500 sec Lightmeter: Centerweightmeter(LED)
Rollei 35 Film format : 24 X 36mm Finder : 40mm lensa : Fixlens 40mm/ f3,5 Kecepatan rana : B,1s – 1/500 sec Blitzsyncron : pada semua Speed 1s – 1/500 sec Lightmeter: Centerweightmeter(LED)
Robot Star 50 Film format : 24 X 24mm Finder : 40mm, 75 mm lensa : 40mm/ f1,9 Kecepatan rana : B,4s – 1/500 sec Blitzsyncron : pada semua Speed 1s – 1/500 sec Keistimewaan : film transport automatik untuk 50 Frame Jumlah gambar untuk film 136(55 Frame)
Olympus SP Film format : 24 X 36mm Finder : 42mm/ f1,7 lensa : Fixlens 42mm Kecepatan rana : B,1s – 1/500 sec Blitzsyncron : pada semua Speed 1s – 1/500 sec Lightmeter: Spotmeter ,Centerweightmeter
Canon P Film format : 24 X 36mm Finder : 35mm, 50mm , FineFokus lensa : dari 12mm -135 mm Bayonet : Leica screw 39mm Kecepatan rana : X,B,T,1s – 1/1000 sec Blitzsyncron : 1/50 sec
Bessa R Film format : 24 X 36mm Finder : 35mm, 50mm , 75mm, 90mm lensa : dari 12mm -135 mm Bayonet : Leica screw 39mm Kecepatan rana : B,1s – 1/2000 sec Blitzsyncron : 1/125 sec Lightmeter: Centerweightmeter
Kamera Medium Format adalah kamera yang biasanya menggunakan rollfilm, besarnya format film ditentukan oleh panjang foto yang direkam diatas kamera. Pada umumnya format film pada Kamera MF dimulai dari format film 4,5cmX6cm, 6cmX6cm, 6cmX7cm, 6cmX8cm, 6cmX9cm, atau ada juga panorama kamera dengan format sampai dengan 6cmX17cm. Pada umumnya pemakaian Kamera dengan format ini jarang sekali kita temui pada kebanyakan hobby fotografen, karena harga Film serta pencetakan film yang agak mahal dibandingkan dengan kamera jenis SRT.
Kamera ini dipakai bisanya untuk tujuan Komersial atau reproduksi, foto dengan hasil cetak yang besar (contohnya sebagai poster) kelebihan dari format ini adalah dengan ASA film yang sama dengan film pada Kamera SRT(film jenis 135), anda mendapatkan permukaan film yang lebih besar, yang tentunya menghasilkan foto dengan kwalitas cetak yang lebih baik.
Kekurangan atau hambatan yang ada dari pemakaian Kamera jenis ini adalah, pertama selain harga peralatan yang relatif mahal, juga keterbatasan dalam deep of field pada lensa dengan sudut gambar yang sama. contohnya pada kamera SRT anda memerlukan lensa 35mm untuk mendapatkan kurang lebih sudut pemotretan sekitar 80 derajat, untuk mencapai sudut pemotretan yang sama anda harus memakai lensa 65mm pada kamera MF dengan format film 6cmX6cm, tentunya anda dapat bayang kan bahwa dengan lensa 65mm anda mempunyai daerah deep of field yang lebih kecil dibandingkan lensa 35mm, akibatnya untuk mendapat kan daerah deep of field yang setara dengan lensa SRT anda harus memilih rana yang lebih besar (angka rana) yang mengakibatkan anda harus menyesuaikan kecepatan pencahayaan(lebih rendah dari kamera SRT) yang tentunya pada motif tertentu sangat menghambat pemotretan.
Salah satu cara untuk memotret dengan format ini adalah dengan menggunakan kamera tua yang biasanya banyak dijual di beberapa toko Foto, yang lebih terkenal dengan sebutan kamera Lipat ( karena anda dapat melipat lensa dan Bellow ) kamera ini jika tidak dipakai atau untuk transport.)
Biasanya kamera ini banyak dijual sebagai barang antik atau juga barang loakan terutama di Europa. hanya saja biasanya kamera ini tidak memberikan kemungkinan untuk penukaran lensa seperti pada jenis kamera yang mahal. Untuk anda yang mempunyai dana lebih, anda dapat pula menggunakan kamera buatan rusia yang biasanya mempunyai harga yang agak “murah” dibandingkan kamera buatan jepang atau Eropa.
Keuntungan yang anda dapat dalam mempergunakan kamera MF adalah anda belajar untuk berpikir sebelum memotret apakah motif serta pencahayaan yang anda pilih sesuai (karena harga Film yang lebih mahal) juga membiasakan diri untuk bekerja lebih lambat dari biasanya sehingga tentunya memberikan keuntungan dibandingkan dengan kamera yang menggunakan Film format 135 karena harganya yang relatif murah dan anda dapat memotret maximal sampai 36 frame dalam satu rolfilm (dengan rolfilm 120, dengan format 6cmX6cm anda hanya mendapat 12 frame).
Yashica 124 G
Copy von Rolleicord Va
Iskra
Iskra adalah kamera buatan Rusia (sebetulnya merupak copy dari AGFA ). Sebagaimana kamera copy lainnya. Kamera ini mempunyai karakteristik yang sama denga Agfa. Yang saya kagumi adalah Kontras serta kemampuan Kamera ini yang sangat baik , dibandingkan dengan harga kamera ini.
Kamera ini mempunyai System Rangfinder untuk pemfokusan, Salah satu Faktor yang kurang saya sukai pada kamera ini adalah , mekanisme Transport yang menggoreskan lubang pada Permukaan Film., Pada mekanisme untuk menghitung angka pemotretan yang telah dilakukan.
kamera ini mempunyai data tehnik sebagai berikut: film: 60X60mm jenis:MF-Rangfinder Lensa: Jupiter-58 75mm :3,5 Speed: B,1sec -1/500sec Blitzkontakt untuk X atau M sysncronkabel Berfungsi manuel tanpa Battery fokus gekoppel dengan Finder Mempunyai Mekanik penghitung Posisi Film Iskra 2 mempunyai Light Messure
Kamera ini juga mempunyai Versi dengan Light meter (ISKRA 2) yang sangat langka. Kamera ini jarang sekali saya pakai untuk pemotretan .
Rolleiflex T
Rolleiflex adalah kamera kamera yang sampai sekarang merupakan satu satunya kamera Reflex yang masih sering ditemui di Jerman.
kamera ini mempunyai data tehnik sebagai berikut: film: 60X60mm ,40X40mm atau 40X55mm jenis: MF-REFLEX Speed: B,1sec -1/500sec , Syncro-compur Lensa : Tessar 75 mm : 3,5 Blitzkontakt untuk X sysncronkabel Berfungsi manuel tanpa Battery Mempunyai Mekanik penghitung Posisi Film
Kelebihan dari kamera ini dibandingkan dengan rolleicord adalah(untuk seri Rolleicord T): Film transport dengan Hebel(shuter dan filmtransport menjadi Satu) Memungkinkan penggunaan Prisma. Mempunyai Light Exposure meter
Dengan kamera ini biasanya saya memotret format 60 mm X 60mm ,dengan menggunakan Prisma untuk pemotretan .Film yang biasa saya gunakan biasanya ASA 50 Agfa atau FUJI Velvia. Salah satu kamera Faforit yang biasa saya pergunakan untuk memotret people atau Pemandangan. Hasil Slide yang saya dapatkan dengan kamera ini biasanya saya Projeksikan dengan Projektor Rollei P11.
Rolleicord Va
Rolleicord adalah salah satu kamera Medium Format jenis SRT dengan Lensa ganda. Kelebihan dari kamera ini adalah Lensa untuk viewer dan lensa untuk film terpisah, sehingga tidak terdapat problem yang biasa dimiliki SRT lensa tunggal.
kamera ini mempunyai data tehnik sebagai berikut: film: 60X60mm ,40X40mm atau 40X55mm jenis: MF-REFLEX Speed: B,1sec -1/500sec , Syncro-compur Lensa : Schneider-Kreutz Xenar 75 mm : 3,5 Blitzkontakt untuk X sysncronkabel Berfungsi manuel tanpa Battery Mempunyai Mekanik penghitung Posisi Film (dengan kemampuan multi Exposure)
Rolleicord adalah versi simpel dari kamera Rolleiflex, beda kamera jenis rolleiflex dengan rolleicord adalah dalm beberapa hal:
Film transport tidak dengan hebel. film transport tidak dihubungkan dengan shutter aktivator. Selain Rolleicord Vb kamera ini tidak memiliki prisma finder Tidak memiliki Exposure meter
Kamera ini adalah kamera utama yang saya pergunakan untuk memotret medium Format (40mm X 55mm). Dengan mempergunakan aksesori tertentu anda dapat merubah format kamera ini dari 60mm X 60mm menjadi format 40mm X 55mm atau 40mm X 40mm. dan menghasilkan 16 Frame untuk film Mediumformat 120.
Rollei P11(modified to 250 Watt/24 V HLX Halogen)
Semua slide medium format yang saya dapatkan saya projeksikan dengan menggunakan Rollei P11 projektor, Projektor ini dapat dipergunakan untuk memprojeksikan Format 135mm (untuk slide 24mm X 36 mm) dan slide MF (untuk slide 60mm X 60 mm) .
Salah satu kelebihan dari Projektor ini adalah, bentuk serta rancangan yang sangat sederhana sehingga dapat saya perbaiki sendiri . Salah satu problem dari projektor ini adalah penggunaan lampu tabung sebesar 250 Watt yang tentunya menghasilkan panas yang tinggi, Problem ini saya selesaikan dengan memodifikasi Projektor ini ke lampu halogen 250 Watt. (Lampu yang sama dengan Projektor saya yang lain , Kodak SAV 1050). Lampu Halogen HLX 250 Watt ini menghasilkan panas yang hampir tidak berarti, bagi Projektor ini , karena sistim Fan Projektor ini sebenarnya di konstruksikan untuk mendinginkan suhu untuk lampu Tabung sampai 500 Watt, sedangkan cahaya yang dihasilkan kurang lebih 60% lebih terang . Kelebihan lainya adalah harga lampu Halogen yang lebih murah di bandingkan dengan Lampu Tabung . Untuk memodifikasi Projektor ini anda hanya membutuhkan Travo 240V -> 24V serta stecker dari Halogen lampu . Saya membutuhkan waktu kira kira 6 Jam kerja untuk memodifikasi Projektor ini. Salah satu hal yang anda harus perhatikan seandainya anda ingin memodifikasi Projektor anda adalah, bahwa letak kawatpijar dari Lampu Halogen harus berada sejajar dari Lampu Tabung yang akan digantikan, sehingga pencahayaan Projektor anda tetap seperti sebelum dimodifikasi. Sebenarnya sangat mudah memodifikasi lampu dari Projektor ini karena sistem lampu dan slide transport sistem dari Projektor ini terpisah, sehingga modifikasi yang saya lakukan tidak mempengaruhi Transport system.
Olympus Six
Kamera ini juga termasuk salah satu kamera yang jarang sekali ditemukan di kamera Borsa di Jerman, karena kamera ini sebenarnya di tujukan untuk pasaran di Amerika. Kamera ini dipasarkan kurang lebih pada tahun 1945-1950 . dan terdapat dalam beberapa Variasi tertentu.
kamera ini mempunyai data tehnik sebagai berikut: film: 60X60mm atau 45X60mm jenis: MF-Rangfinder Speed: B,1sec -1/200sec Lensa : Olympus Zuiko F.C. 7,5 cm : 3,5 Blitzkontakt untuk X sysncronkabel Berfungsi manuel tanpa Battery
Dengan kamera ini saya telah motret beberapa motif, dengan hasil yang sangat memuaskan salah satu kelebihan dari kamera ini adalah bentuknya yang kompak sehingga mudah untuk bisa dibawa saat kita bepergian dengan mudah. salah satu kekurangan dari kamera ini adalah, tidak adanya kemungkinan untuk memnggunakan Blitz konvensional yang ada atau dipasarkan saat ini.
Mamiya Six
Mamiya six adalah kamera medium format , yang mempunyai keistimewaan tertentu, biasanya untuk mengatur fokusierung pada kamera pada umumnya bagian depan lensa atau barrel lensa dari kamera harus berputar atau digerakkan.
kamera ini mempunyai data tehnik sebagai berikut: film: 60X60mm jenis:MF-Rangfinder Lensa: KOL Special 7,5cm :3,5 Speed: B,1sec -1/200sec tanpa Blitzkontakt untuk X atau M sysncronkabel Berfungsi manuel tanpa Battery fokus dengan perubahan Permukaan Film (seperti pada kamera SRT Contax AX) gekoppel dengan Finder Mempunyai Mekanik penghitung Posisi Film
Pada kamera ini cara pengaturan fokus pada kamera dilakukan dengan memfariasi jarak film ke lensa, dengan cara memnggerakkan panggung dimana film diletakkan, seperti sistim yang kita kenal pada kamera Contax AX. selain itu kamera ini adalah cikalbakal dari kamera Mamiya 6 , atau mamiya 7 yang kita kenal sekarang. untuk Kamera pada waktu kamera ini di Produksi sekitar tahun 1945, kamera ini termasuk kamera yang sangat banyak mempunyai fungsi yang menarik, salh satu dari fungsi itu, adalah filmcounter yang biasanya jarang terdapat pada kamera Medium Format . Sayang sekali dalam waktu ini saya belum dapat menampilkan gambar dari kamera ini, kamera ini saya dapatkan dalm kondisi yang kurang baik, setelah melalui beberapa usaha untuk memperbaiki saya terakhir harus memperbaiki Below dari kamera ini karena telah dimakan waktu sehingga tidak kedap cahaya lagi.